Bank Neo Commerce Catat Laba Rp276 Miliar di Semester I-2025, Tumbuh Signifikan Berkat Efisiensi Operasional

1 month ago 58

Jakarta (pilar.id) – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp276,05 miliar pada semester I-2025. Angka ini mencerminkan kebangkitan signifikan dari posisi rugi bersih sebesar Rp6,16 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BNC, Eri Budiono, menyatakan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata efektivitas strategi peningkatan efisiensi dan penguatan pondasi bisnis yang telah dijalankan perseroan dalam satu tahun terakhir.

“Capaian ini menegaskan bahwa strategi peningkatan kinerja operasional perbankan yang telah kami lakukan merupakan perubahan mendasar untuk memperkuat fondasi bisnis kami,” ujarnya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis (31/7).

Efisiensi Mendorong Profitabilitas

Peningkatan laba ini sejalan dengan perbaikan berbagai indikator operasional, di antaranya:

  • Rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) turun menjadi 84,81 persen, dari sebelumnya 100,27 persen.
  • Rasio Cost to Income (CIR) membaik menjadi 29,95 persen, dari 32,04 persen tahun lalu.
  • Return on Assets (ROA) melonjak ke 3,09 persen dari sebelumnya negatif -0,07 persen.
  • Return on Equity (ROE) juga meningkat tajam menjadi 15,62 persen, dibanding -0,37 persen pada tahun lalu.

Perbaikan Kualitas Aset dan Likuiditas

Meskipun total aset mengalami penurunan 5,8 persen (yoy) dari Rp19,06 triliun menjadi Rp17,96 triliun, BNC berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah:

  • NPL gross turun dari 3,88 persen menjadi 3,10 persen.
  • NPL net turun dari 1,28 persen menjadi 0,32 persen.

Sementara itu, penyaluran kredit menurun 10,3 persen (yoy) menjadi Rp8,09 triliun, namun hal ini dinilai sebagai langkah strategis demi menjaga kualitas dan keberlanjutan portofolio kredit.

Di sisi likuiditas, pertumbuhan giro naik signifikan sebesar 44,7 persen (yoy), dari Rp474,77 miliar menjadi Rp686,97 miliar. Meskipun total Dana Pihak Ketiga (DPK) sedikit terkoreksi menjadi Rp13,33 triliun, komposisi dana murah meningkat.

Modal Kuat dan CAR Tangguh

Modal inti dan ekuitas BNC juga tumbuh positif:

  • Modal inti: Rp3,67 triliun
  • Ekuitas: Rp3,89 triliun
  • Capital Adequacy Ratio (CAR): Meningkat menjadi 41,27 persen, dari sebelumnya 32,12 persen

Angka CAR ini mencerminkan kemampuan permodalan BNC yang sangat baik untuk menopang pertumbuhan bisnis ke depan.

Inovasi dan Transformasi Digital Jadi Kunci Strategi

Eri Budiono menegaskan bahwa ke depan, BNC akan terus mengembangkan berbagai produk digital serta memperluas layanan perbankan berbasis teknologi.

“Kami optimis, ke depan BNC akan terus berkembang melalui inovasi produk, perluasan layanan digital yang semakin terdiversifikasi, serta peningkatan kualitas operasional dan pelayanan demi menjawab kebutuhan nasabah,” tutupnya. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |