Manchester (pilar.id) – Nama Erling Haaland kembali mendominasi pemberitaan sepak bola dunia setelah mencatat rekor baru dalam kariernya. Golnya ke gawang Brighton pekan lalu membuat striker asal Norwegia itu menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak (88 gol) dalam 100 laga pertama di Premier League.
Tak berhenti di situ, Haaland juga tampil luar biasa di level internasional. Dalam laga kualifikasi bersama timnas Norwegia melawan Moldova, Selasa lalu (2/9/2025), ia mencetak lima gol sekaligus dalam kemenangan telak 11-1. Tambahan itu membuatnya kini mengoleksi 48 gol dari 45 penampilan untuk negaranya.
Sebelum berseragam Manchester City, Haaland sudah mengukir catatan fantastis bersama Borussia Dortmund dengan torehan 86 gol dalam 89 laga.
Bukan Sekadar Finisher
Meski finishing Haaland sering disorot, analisis statistik menunjukkan faktor utama kehebatannya bukan hanya akurasi penyelesaian akhir. Sejak bergabung dengan City pada 2022, jumlah peluang berkualitas yang ia dapat jauh melampaui rata-rata penyerang lain di Premier League.
Secara historis, penyerang dengan peluang serupa seharusnya mencetak sekitar 84 gol. Haaland justru mampu menambah empat gol lebih banyak, dan dua gol ekstra jika penalti tidak dihitung.
Perbandingan dengan penyerang lain seperti Mohamed Salah atau Ollie Watkins memperlihatkan tren serupa: kunci produktivitas adalah kemampuan mendapatkan peluang berkualitas secara konsisten. Namun, Haaland unggul karena kombinasi fisik, kecepatan, gerakan tanpa bola, hingga antisipasi yang membuat bek lawan kesulitan mengawalnya.
Perbandingan dengan Aguero
Jika dibandingkan dengan legenda Manchester City, Sergio Aguero, perbedaan semakin terlihat. Aguero memiliki tingkat penyelesaian akhir (finishing) yang bahkan lebih baik, dengan konversi peluang 2% di atas rata-rata. Namun, Haaland tetap unggul karena ia menciptakan lebih banyak peluang emas untuk dirinya sendiri.
Di antara penyerang top Eropa sejak 2022, pola Haaland nyaris tak tertandingi. Sebagian striker harus memilih antara menembak banyak dengan kualitas rendah (seperti Kylian Mbappe di Real Madrid) atau menembak sedikit dengan kualitas tinggi (seperti Serhou Guirassy di Dortmund).
Haaland berhasil menggabungkan keduanya: banyak peluang dan kualitas tinggi. Hanya Robert Lewandowski (Barcelona) dan Goncalo Ramos (PSG) yang memiliki pola serupa, meski belum seefektif striker Norwegia tersebut.
Start Tajam Musim Ini
Di musim Premier League 2025/2026 yang baru bergulir, Haaland kembali menunjukkan ketajamannya. Ia sudah menjadi top scorer sementara dengan tiga gol dalam tiga pertandingan, serta mencatat expected goals (xG) dua kali lipat lebih tinggi dibanding penyerang lain.
Catatan ini menegaskan bahwa kehebatan Haaland bukan sekadar kemampuan finishing, melainkan kapasitas unik dalam menciptakan peluang emas dan menyelesaikannya. (mad/hdl)