Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menyatakan sudah memprediksi adanya perlawanan dari kartel narkoba saat melakukan penggerebekan di Kampung Bahari, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu,
"Waktu kami ke sana memang sudah berpikir dan menganalisa serta mengantisipasi kalau ada perlawanan, ternyata benar," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI, Brigjen Roy Hardi Siahaan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa perlawanan dilakukan oleh kelompok masyarakat yang berada dalam satu lingkaran di lokasi tersebut. "Masyarakat di 'circle' lokasi tersebut melakukan perlawanan menggunakan samurai," katanya.
Tak hanya itu, mereka juga mengeluarkan kembang api, dan mercon untuk menghalau petugas yang melakukan penggerebekan.
Baca juga: BNN-Polda Metro tangkap 18 orang di Kampung Bahari terkait narkoba
"Paling tidak mengintimidasi kami yang ada di TKP," ujarnya.
Ia mengatakan pihak kepolisian berhasil mengantisipasi gangguan ketertiban tersebut dan operasi narkoba berjalan lancar.
"Untungnya kami bisa mengantisipasi dan semua berjalan dengan lancar. Sejauh ini kami melihat belum ada (anggota luka)," kata Roy.
Sebelumnya markas kartel narkoba yang berada di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digerebek polisi gabungan dari BNN RI dan Brimob Polda Metro Jaya pada Rabu.
Sebanyak 18 orang bandar dan pengguna yang terdiri dari 17 laki-laki dan seorang perempuan berhasil ditangkap berikut barang bukti.
Puluhan pasukan Brimob yang dilengkapi gas air mata dan tameng, justru mendapatkan perlawanan dari kelompok massa yang diduga suruhan kartel narkoba Kampung Bahari.
Polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk memecah kerumunan massa dari kartel narkoba. Namun massa juga membalas dengan tembakan petasan.
Baca juga: Bareskrim gagalkan pengiriman sabu 30 kg ke Kampung Bahari, Jakut
Baca juga: Polisi prioritaskan pengawasan peredaran narkoba di Jakut
Personel Brimob yang mendapat perlawanan dengan tembakan petasan, juga dilempari batu dari kelompok massa kartel narkoba saat melakukan penggerebekan.
Selain itu, massa juga mengacungkan sejumlah senjata tajam.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
















































