Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid meminta bantuan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo agar menangguhkan proses hukum mahasiswa yang terlibat kasus pemukulan saat demo di Balai Kota pada Rabu (22/5).
“Tentu saya menghormati proses hukum di Kepolisian, tapi saya sampaikan kepada Pak Pramono, mohon agar Pak Gubernur ikut mendorong penangguhan proses hukumnya,” kata Usman di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Usman mengatakan dirinya menyesalkan peristiwa yang terjadi pada Rabu kemarin di Balai Kota.
Usman juga mengaku sudah menjenguk mahasiswa-mahasiswa itu di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Baca juga: Warga Sukapura datangi Balai Kota tuntut alih fungsi lahan ditindak
Usman pun memohon kepada Kapolda dan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk menangguhkan proses hukum mahasiswa-mahasiswa itu.
"Saya juga berkomunikasi dengan Wakapolda, dengan Dir Intelkam dan saya mengunjungi satu persatu di setiap ruangan yang menjadi tempat pemeriksaan mereka. Karena penangkapan tadi malam itu banyak sekali, 88 sampai 93 orang," kata Usman.
Kendati demikian, jika terdapat mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan, pihaknya tetap akan menghormati proses hukum yang berlaku.
"Tapi bagi mereka yang hanya sekedar menyampaikan aspirasi, mohon agar mereka dibebaskan," kata Usman.
Usman menjelaskan bahwa awalnya para mahasiswa bermaksud menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Kesbangpol di Pemprov Jakarta.
Baca juga: Aksi unjuk rasa ojol di kawasan Patung Kuda sempat memanas
Bahkan, menurut informasi dari kepo6lisian, sejak 14 Mei telah dijadwalkan pertemuan tatap muka antara mahasiswa dan Kasbangpol.
Namun pada hari pelaksanaan, terjadi ketegangan ketika salah satu mahasiswa masuk ke area Balai Kota dengan kendaraan bermotor yang memicu reaksi dari petugas keamanan hingga berujung pada kericuhan.
Sempat terjadi kericuhan pada Rabu sore saat berlangsung unjuk rasa sekelompok mahasiswa di Balai Kota DKI Jakarta.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, tujuh orang anggota Kepolisian terluka saat melakukan pengamanan.
Baca juga: Lalu lintas sekitar Patung Kuda Jakarta lancar usai unjuk rasa bubar
Susatyo mengatakan pihaknya juga sudah mengamankan massa aksi. Namun dia belum memerinci jumlah massa yang diamankan.
Menurut rekaman CCTV Balai Kota, dua mahasiswa beralmamater biru dongker tampak berboncengan memasuki gerbang Balai Kota Jakarta.
Setelah kejadian itu, gerbang segera ditutup oleh petugas keamanan dan beberapa anggota Kepolisian. Namun beberapa mahasiswa tampak berlarian ke arah gerbang tersebut dan memukuli polisi.
Pada pukul 18.00 WIB, massa aksi yang menggunakan almamater dongker itu dibawa menggunakan TransJakarta menuju Polda Metro Jaya.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025