Emil Dardak Ungkap Keunggulan Ekonomi Jawa Timur di Forum Internasional ICEBEMA 2025

1 week ago 38

Surabaya (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan posisi strategis dan kemajuan pesat ekonomi Jawa Timur dalam forum akademik internasional 2nd International Conference on Economics, Business, Entrepreneurship, Management, and Accounting (ICEBEMA) 2025, yang digelar di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Sabtu (25/10).

Dalam paparannya sebagai Keynote Speaker, Emil Dardak menyebut bahwa Jawa Timur memiliki daya saing ekonomi tinggi berkat infrastruktur yang saling terhubung — mulai dari pelabuhan internasional, bandara, jalan tol, hingga kawasan industri.

“Jatim memiliki pelabuhan internasional, bandara, jaringan tol, dan kawasan industri yang saling terhubung. Semua ini membentuk simpul ekonomi yang kuat dan menjadi prioritas pembangunan daerah,” ujar Emil.

Jatim Sebagai Gerbang Ekonomi Timur Indonesia

Emil menyoroti peran vital Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang melayani 21 dari 39 rute tol laut nasional, atau sekitar 80 persen distribusi logistik di 19 provinsi kawasan timur Indonesia.

“Kondisi ini membuktikan bahwa Jatim berperan sebagai Gateway to the New Archipelago — Gerbang Baru Nusantara, pusat konektivitas dan rantai pasok logistik nasional,” tegasnya.

Fondasi Ekonomi yang Kokoh

Secara makro, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada Triwulan II Tahun 2025 mencapai Rp 849,30 triliun atas dasar harga berlaku. Sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, serta jasa produktif menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi tersebut.

Sementara itu, dari sisi investasi, Jatim terus menunjukkan tren positif. “Selama enam tahun terakhir investasi di Jatim konsisten tumbuh. Pada 2024, total investasi mencapai Rp 147,3 triliun, naik 1,5 persen dibanding tahun sebelumnya,” papar Emil.

Transformasi Digital untuk Akuntabilitas Publik

Dalam kesempatan yang sama, Emil Dardak juga menyoroti langkah transformasi digital yang dilakukan Pemprov Jatim melalui program Electronic Government Transactions (ETPD).

Sejak diterapkan pada 2018 hingga Juli 2025, transaksi elektronik pemerintah daerah meningkat signifikan, memperkuat transparansi fiskal dan akuntabilitas publik.

“Kami ingin pelayanan publik berbasis data dan sistem. Dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor misalnya, kini masyarakat tidak lagi bertemu petugas, melainkan bertemu sistem digital seperti aplikasi dan QRIS,” jelas Emil.

Menurutnya, digitalisasi merupakan langkah strategis untuk mencegah praktik pungli maupun korupsi, sekaligus mempercepat layanan publik di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Peran Akademisi dan Kolaborasi Global

Rektor Universitas Dr. Soetomo, Prof. Siti Marwiyah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wagub Emil dan menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah.

“ICEBEMA menjadi wadah membangun jaringan penelitian internasional. Artikel hasil konferensi akan diterbitkan dalam prosiding atau jurnal terindeks SINTA dan Scopus, yang turut meningkatkan reputasi akademik,” ujarnya.

Prof. Siti berharap, melalui kegiatan ilmiah ini, rekomendasi penelitian dapat memberikan dampak nyata terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan di Jawa Timur dan Indonesia secara umum.

“Kami berharap konferensi ini berkontribusi memperkuat perekonomian daerah dan nasional yang berdaya saing,” tutupnya. (rio)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |