Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Pusat menangkap sebanyak 17 remaja yang hendak tawuran di kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru.
Penangkapan dilakukan saat petugas Kepolisian berpatroli di wilayah tersebut dan menyita senjata tajam yang diduga akan digunakan untuk tawuran.
"Mereka sudah kami bawa ke Polsek Johar Baru untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.
Para pelaku yang diamankan berinisial KDP (17), MFR (13), RH (16), LE (16), MR (21), FRR (16), MSM (14), RSR (16), NDA (14), OS (21), MSF (17), HF (19), OF (24), FA (20), SFS (19), AF (16) dan MFJ (19).
Baca juga: Polisi periksa tiga saksi dalam kasus tawuran di Pasar Rebo
Mereka melanggar Pasal 358 KUHP tentang ikut serta dalam perkelahian atau penyerangan yang dilakukan oleh beberapa orang yang mengakibatkan luka.
Ancamannya pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau jika perkelahian itu menyebabkan luka berat, maka pidana dapat ditingkatkan.
Ia menjelaskan, aksi tawuran ini berhasil digagalkan berkat Patroli Cipta Kondisi yang rutin dilakukan di wilayah rawan tawuran.
Aksi tawuran ini dipicu oleh tantangan duel yang diunggah seseorang berinisial R melalui media sosial Instagram. R diketahui sering mengumpulkan remaja untuk melakukan aksi kekerasan.
"Kami sudah mengantisipasi potensi bentrok ini. Tawuran ini dipicu oleh ajakan duel yang beredar lewat media sosial, terutama Instagram. Kami pastikan akan menindak tegas pelaku maupun provokatornya," ujarnya.
Baca juga: Tawuran di Pasar Rebo Jaktim berawal dari janjian di media sosial
Susatyo menambahkan, petugas masih memburu dua Daftar Pencarian Orang (DPO) yang merupakan provokator utama, yaitu RBB dan RAS.
Selain itu, dalam operasi tersebut, polisi juga menyita dua senjata tajam jenis cocor bebek yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran. "Kami tidak akan berhenti sampai para pelaku utama berhasil kami amankan," katanya.
Susatyo mengimbau kepada seluruh orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi tawuran yang dapat membahayakan keselamatan banyak pihak.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025