Banyuwangi (pilar.id) – Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2025, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati melalui program BNI GoGreen.
Salah satu inisiatif unggulan yang dijalankan tahun ini adalah konservasi hutan mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Program konservasi ini tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, namun juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
Melalui BNI Berbagi, perusahaan pelat merah ini telah menanam pohon mangrove di atas 50 hektar lahan kritis dari total 600 hektar yang ada, bekerja sama dengan A+ CSR Indonesia.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan tema peringatan tahun ini, yaitu Harmony with Nature and Sustainable Development, yang menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.
“Sebagai pelopor keuangan berkelanjutan, BNI percaya bahwa keberlangsungan bisnis harus selaras dengan pelestarian alam. Komitmen ini kami realisasikan melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam BNI Berbagi,” ujarnya.
Tak hanya melakukan penanaman mangrove, BNI juga turut membangun infrastruktur penunjang pariwisata dan kehidupan warga, seperti penyediaan air bersih, listrik, musholla, dan toilet umum di sekitar kawasan hutan mangrove.
Hal ini menjadikan kawasan Dusun Tegal Pare, Desa Wringin Putih, sebagai destinasi wisata yang menarik dan mendukung kesejahteraan nelayan setempat.
Dampak nyata dari konservasi ini terlihat dari peningkatan pendapatan warga yang bergantung pada hasil tangkapan laut seperti ikan, udang, dan kepiting. Selain itu, keberadaan infrastruktur wisata juga mendorong kunjungan wisatawan ke kawasan mangrove Banyuwangi.
Di luar Banyuwangi, BNI Berbagi juga aktif dalam konservasi spesies langka seperti Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berstatus terancam punah.
Sejak tahun 2018, BNI menjalin kerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk rehabilitasi Orangutan dan pemulihan habitat alami mereka.
Pada tahun ini, BNI merehabilitasi empat individu orangutan dan melakukan penanaman pohon di atas lahan seluas delapan hektar. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang juga mencakup rehabilitasi dua orangutan dan penanaman di empat hektar lahan.
BNI berharap bahwa Hari Keanekaragaman Hayati Internasional tahun ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat dan pelaku industri untuk lebih serius dalam mendukung pelestarian lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
“BNI akan terus menjadi mitra aktif pemerintah dalam konservasi keanekaragaman hayati dan aksi nyata mitigasi perubahan iklim,” pungkas Okki. (ret/ted)