Girona (pilar.id) – Musim kompetisi LaLiga 2024/25 akan resmi berakhir akhir pekan ini, dan salah satu pertandingan yang paling dinanti adalah laga antara Girona dan Atlético de Madrid.
Pertandingan ini bukan hanya menjadi penutup musim, tetapi juga momen penting bagi Girona untuk menegaskan pencapaian mereka di musim yang penuh dinamika dan debut di Liga Champions.
Girona, yang diasuh oleh Míchel, telah memastikan diri tampil di kasta tertinggi Liga Spanyol untuk musim keempat secara berturut-turut.
Ini akan menjadi musim keenam mereka di LaLiga, dan mereka ingin menutup musim ini dengan kemenangan prestisius di kandang atas tim kuat sekelas Atlético Madrid.
Atlético Madrid: Konsisten di Awal, Menurun di Akhir
Atlético Madrid datang ke pertandingan ini dengan status sebagai penghuni posisi ketiga klasemen akhir. Tim asuhan Diego ‘Cholo’ Simeone memulai musim dengan performa luar biasa, membukukan 13 kemenangan, 5 hasil imbang, dan hanya sekali kalah di paruh pertama musim. Namun, performa mereka cenderung menurun di paruh kedua, terutama dalam laga tandang.
Selama tahun 2025, Atlético hanya mampu meraih dua kemenangan dari sembilan laga tandang—terakhir kali mereka menang di kandang Sevilla awal April lewat gol di masa tambahan waktu. Ketidakkonsistenan di luar Metropolitano inilah yang membuat mereka gagal bersaing merebut gelar juara.
Bintang-Bintang Atlético Madrid
Dengan Simeone tetap di kursi pelatih, Atlético tetap mempertahankan identitas permainan mereka—kuat di lini belakang, fisik yang dominan, serta transisi dan bola mati yang mematikan.
Julián Álvarez tampil sebagai top skor klub dengan 29 gol di semua kompetisi. Ia diikuti oleh striker tangguh Sorloth (21 gol) dan Antoine Griezmann (16 gol), yang tetap menjadi ikon di lini serang.
Di lini tengah, kekuatan fisik Gallagher dan De Paul dipadukan dengan kreativitas dari Koke, Pablo Barrios, serta Marcos Llorente.
Di sisi sayap, Lino menjadi senjata utama dalam melakukan penetrasi. Pertahanan Atlético juga diperkuat oleh kapten veteran José María Giménez, serta Le Normand dan Clement Lenglet. Sementara Jan Oblak tetap menjadi benteng terakhir yang sulit ditembus di bawah mistar.
Rekor Pertemuan dan Harapan Girona
Secara statistik, Atlético Madrid unggul jauh atas Girona dengan lima kemenangan dan lima hasil imbang dari sebelas pertemuan terakhir. Girona hanya pernah menang sekali, yakni musim lalu dalam duel dramatis di Montilivi dengan skor 4-3, berkat gol telat dari Iván Martín.
Namun, saat bermain di kandang, Girona memiliki catatan cukup imbang melawan Atlético, dengan masing-masing meraih satu kemenangan dan tiga kali imbang.
Salah satu laga yang paling dikenang adalah debut Girona di LaLiga pada 2017, saat Cristian Stuani mencetak dua gol dalam pertandingan yang berakhir imbang.
Musim ini, Girona takluk 0-3 dari Atlético di pertemuan pertama yang berlangsung di matchday kedua. Kini, mereka berharap bisa membalas kekalahan tersebut sekaligus memberikan penutup manis bagi para pendukungnya.
Laga Girona vs Atlético Madrid mungkin tak lagi menentukan posisi klasemen, namun gengsi dan ambisi menutup musim dengan hasil maksimal membuat laga ini patut ditunggu.
Girona ingin membuktikan bahwa mereka layak bersaing di papan atas, sementara Atlético ingin menegaskan identitasnya sebagai salah satu kekuatan utama LaLiga. Dan semua akan dibayar tuntas malam ini di Estadi Montilivi, Minggu (25/5/2025) jam 19.00 WIB. (wid/hdl)