Mahasiswi FH UNAIR Jadi Mahasiswa Berprestasi 2025, Suguhkan Inovasi Green-Blue Economy

14 hours ago 11
Mahasiswi FH UNAIR Jadi Mahasiswa Berprestasi 2025, Suguhkan Inovasi Green-Blue EconomyDiah Anggraeni Nurkhalisa

Surabaya (pilar.id) – Diah Anggraeni Nurkhalisa, mahasiswi Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2022, resmi dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UNAIR 2025 jenjang sarjana.

Gelar prestisius ini ia raih setelah melalui rangkaian seleksi ketat selama lebih dari tiga bulan dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) UNAIR, yang mencapai puncaknya di Aula Ternate ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa-B.

Inovasi Green-Blue Economy yang Inspiratif

Keberhasilan Diah tak lepas dari gagasan kreatif yang ia angkat dalam seleksi, yakni mengenai pengembangan mekanisme green-blue economy—sebuah pendekatan berkelanjutan yang menggabungkan prinsip-prinsip ekonomi hijau dan biru untuk pengelolaan sumber daya alam dan kelautan secara optimal dan bertanggung jawab.

“Gagasan ini muncul dari keprihatinan terhadap krisis ekologi dan laut yang belum mendapatkan perhatian hukum secara maksimal. Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa hukum juga bisa menciptakan solusi lintas sektor,” ujar Diah.

Perjalanan Diah dimulai dari seleksi tingkat fakultas, di mana ia berhasil menjadi juara pertama. Ia kemudian mengikuti School of Mawapres, yang berlangsung selama empat minggu dan mempertemukan para kandidat terbaik UNAIR.

Setelah melalui berbagai tahapan seperti pembinaan, verifikasi prestasi, dan presentasi gagasan dalam bahasa Inggris, Diah lolos ke babak final.

Perjuangan Panjang dan Motivasi Sejak Dini

Pencapaian ini bukanlah hasil instan. Diah pernah mengikuti seleksi Mawapres sebelumnya dan hanya menempati peringkat ketiga di tingkat fakultas. Namun kegagalan tersebut justru menjadi motivasi kuat.

“Dulu aku ikut seleksi karena ingin tahu prosesnya. Tahun ini aku niatkan untuk benar-benar siap,” katanya.

Lebih jauh, semangat Diah tumbuh sejak kecil, bermula dari pengalaman gagal menjadi siswa teladan saat SD. “Sejak maba aku berpikir ini saatnya mencoba lagi. Aku ingin tahu sejauh mana potensi diriku berkembang,” ujarnya.

Tantangan di tingkat universitas pun tidak mudah. Salah satunya adalah rasa insecure saat berhadapan dengan peserta dari fakultas lain. Diah mengatasi hal ini dengan mencari nasihat dari mentor dan teman-teman, serta membangun kepercayaan diri melalui refleksi diri dan manajemen waktu yang baik.

Pesan untuk Mahasiswa

Usai dinobatkan sebagai Mawapres UNAIR 2025, Diah kini tengah mempersiapkan diri untuk tahapan seleksi tingkat nasional. Ia berharap dapat terus mengembangkan gagasannya sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya.

“Jangan menyerah! Menjadi Mawapres tidak hanya tentang lomba, tapi juga tentang pengelolaan waktu dan pengembangan diri secara konsisten,” tutup Diah dengan semangat. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |