Menag Nasaruddin Umar Ingatkan Jemaah Agar Fokus Persiapan Wukuf di Arafah

1 day ago 16

Jeddah (pilar.id) – Amirul Haj Indonesia Tahun 1446 H/2025 M, Menteri Agama Nasaruddin Umar, resmi tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (29/5/2025) malam.

Kehadirannya disambut jajaran pejabat Indonesia di Arab Saudi, termasuk Dubes RI untuk Arab Saudi Abdulaziz, Konjen RI Jeddah Yusron B. Ambary, serta Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief.

Dalam rombongan Amirul Haj turut mendampingi Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i selaku Naib Amirul Haj, serta anggota delegasi seperti Muhadjir Effendy, Amirsyah Tambunan, Dudung Abdurachman, dan Arifatul Choiri Fauzi.

Setibanya di Jeddah, Menag Nasaruddin langsung mengingatkan agar jemaah haji Indonesia memfokuskan diri untuk mempersiapkan puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

“Kita selalu wanti-wanti, seluruh jemaah haji kali ini fokusnya kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib,” tegasnya.

Dua Pesan Penting Amirul Haj: Pemahaman dan Kesehatan

Menag menekankan dua pesan utama untuk seluruh jemaah dan petugas. Pertama, pentingnya pemahaman rukun dan syarat haji. Ibadah haji, kata Menag, bukan hanya soal logistik, tapi juga pemahaman yang benar mengenai rukun dan syaratnya.

Meski akomodasi, konsumsi, dan transportasi telah disiapkan optimal, hal tersebut tidak cukup jika syarat sah ibadah haji tidak dipenuhi.

Untuk itu, Kementerian Agama memperkuat layanan pembinaan ibadah melalui konsultan ibadah (mustasyar diny), petugas kloter, dan pembimbing dari KBIH. Mereka memastikan tidak ada jemaah yang gagal haji karena ketidaktahuan syariat.

“Kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadah bisa tidak sah. Ini yang harus kita jaga,” tegas Menag.

Kemenag juga telah mengutus sekitar 20 ulama dan pakar keagamaan yang tergabung dalam mustasyar diny, yang lebih dulu tiba untuk membimbing ibadah para jemaah.

Kedua, Menag juga menyoroti pentingnya menjaga kondisi fisik menjelang wukuf. Ia mengimbau agar jemaah tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunah seperti arbain di Madinah jika fisik tidak memungkinkan.

“Jangan sampai karena mengejar sunah, jemaah justru kelelahan dan tidak sanggup menjalani wukuf di Arafah. Kita harus utamakan yang wajib,” ujarnya.

Para petugas diminta membantu jemaah membuat skala prioritas ibadah yang bijak, serta memberikan bimbingan yang jelas.

Laporan Rutin ke Presiden dan Apresiasi Pemerintah

Koordinasi antar petugas terus diperkuat, dan laporan lapangan secara rutin disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menag menyebut Presiden memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh petugas dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

“Bapak Presiden memberikan apresiasi atas kerja sama yang sangat baik dari jajaran Kemenag, BPH, hingga petugas di lapangan,” jelas Menag.

Menutup keterangannya, Menag mengajak seluruh jemaah dan petugas untuk tak lupa mendoakan bangsa Indonesia. “Semoga semua jemaah menjadi haji yang makbul dan mabrur. Dan jangan lupa, doakan bangsa kita, Presiden Prabowo, dan seluruh aparat agar mampu memberikan pelayanan terbaik untuk negeri ini,” tutupnya. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |