Tottenham Juara Liga Europa, Penantian 17 Tahun Terbayar Gol Brennan Johnson

1 week ago 24

Bilbao (pilar.id) — Tottenham Hotspur akhirnya mengakhiri penantian panjang selama 17 tahun tanpa gelar setelah mengalahkan Manchester United 1-0 dalam final Liga Europa 2025. Pertandingan yang digelar di Stadion San Mamés, Bilbao, ini ditentukan oleh gol semata wayang Brennan Johnson di babak pertama.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi pelipur lara bagi pelatih Ange Postecoglou yang sempat mendapat tekanan besar sepanjang musim.

Ia kini resmi tercatat sebagai pelatih ketiga dalam sejarah Spurs yang mempersembahkan gelar Eropa, setelah Bill Nicholson dan Keith Burkinshaw.

Gol Johnson Antar Spurs ke Tangga Juara

Laga berlangsung ketat sejak menit awal. Tottenham tampil disiplin dan efisien dalam serangan. Gol kemenangan tercipta di menit ke-42 saat Brennan Johnson menyambar bola liar di dalam kotak penalti dan mengarahkan tembakan ke pojok kiri bawah gawang tanpa bisa diantisipasi André Onana.

Gol tersebut menjadi penentu kemenangan sekaligus mengantar Tottenham menjadi juara Liga Europa musim ini.

Manchester United Gagal Manfaatkan Peluang

Manchester United tampil agresif di babak kedua, namun gagal mengonversi peluang menjadi gol. Peluang emas datang di menit ke-65 saat sundulan Rasmus Højlund memanfaatkan kesalahan Guglielmo Vicario hampir masuk gawang, namun disapu di garis oleh Micky van de Ven.

Vicario kemudian menebus kesalahannya dengan penyelamatan luar biasa di menit-menit akhir atas sundulan Luke Shaw, memastikan clean sheet bagi Spurs.

Keputusan pelatih Ruben Amorim menurunkan Mason Mount sejak awal alih-alih Alejandro Garnacho menjadi sorotan, terutama karena Mount kurang memberi kontribusi signifikan dalam membongkar pertahanan Tottenham. Bruno Fernandes juga tampil di bawah performa terbaiknya, membuat lini serang United kehilangan kreativitas.

Postecoglou Persembahkan Trofi, Masa Depannya Masih Abu-abu

Walau berhasil mempersembahkan trofi Eropa, masa depan Ange Postecoglou di Tottenham masih belum pasti. Namun, kemenangan ini memberinya tempat terhormat dalam sejarah klub.

Postecoglou memenuhi janjinya untuk membawa gelar di musim keduanya, dan memberikan kebanggaan luar biasa kepada sekitar 15.000 pendukung Spurs yang memadati San Mamés, termasuk ribuan suporter tidak resmi yang datang tanpa tiket resmi.

Kemenangan ini juga memberi keuntungan besar secara finansial bagi Spurs, termasuk bonus senilai £100 juta serta tiket otomatis ke Liga Champions musim depan.

Musim Terburuk Manchester United Sejak 1973

Sebaliknya, kekalahan ini mempertegas musim buruk Manchester United. Mereka dipastikan menutup musim tanpa gelar dan menghadapi pertandingan terakhir Premier League melawan Aston Villa dalam tekanan besar.

Ini adalah musim terburuk klub sejak terdegradasi pada 1973-74, dan pelatih Ruben Amorim harus menjawab banyak keraguan atas kapasitasnya memimpin tim ke arah lebih baik.
Kesimpulan

Tottenham tampil efektif dan solid untuk mengamankan gelar Liga Europa pertamanya sejak 1984. Meski masa depan Postecoglou belum pasti, ia telah menorehkan namanya sebagai legenda baru di klub. Sementara itu, Manchester United menghadapi pertanyaan besar terkait strategi, pemilihan pemain, dan arah klub ke depan. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |