Villarreal (pilar.id) – Pertandingan pamungkas Serie A 2024/2025 antara Venezia dan Juventus yang digelar di Stadio Pier Luigi Penzo pada Senin (26/5/2025) pukul 01.45 WIB akan menjadi panggung drama penuh ketegangan.
Kedua tim punya misi besar: Venezia berjuang menghindari degradasi, sementara Juventus mengincar tiket Liga Champions.
Venezia: Mimpi Bertahan di Serie A yang Kian Menipis
Venezia saat ini terbenam di posisi ke-19 klasemen sementara dengan 30 poin. Mereka tertinggal dua poin dari zona aman, dan kemenangan atas Juventus saja belum cukup.
Skuad asuhan Eusebio Di Francesco harus berharap Lecce dan Empoli kalah agar bisa selamat. Jika ketiga tim (Venezia, Lecce, Empoli) sama-sama mengakhiri musim dengan 32 poin, maka laga play-off degradasi bisa saja terjadi — skenario langka namun mungkin.
Meski menelan kekalahan 3-0 dari Cagliari pekan lalu, Venezia menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di kandang. Mereka menang dua kali dalam tiga laga terakhir di Stadio Penzo — jumlah kemenangan yang sama dengan 13 laga kandang sebelumnya.
Namun, untuk mengalahkan Juventus, mereka harus mematahkan rekor buruk: terakhir kali Venezia menang atas Juve di kandang terjadi pada April 1962.
Tanpa penyerang tajam, Venezia sangat bergantung pada bola mati. Dari 30 gol mereka musim ini, 53% berasal dari situasi set-piece — tertinggi di liga.
Hans Nicolussi Caviglia, eks pemain Juventus, menjadi andalan lini tengah dan top skor tim dengan empat gol, dua di antaranya lewat tendangan bebas langsung.
Juventus: Wajib Menang Demi Liga Champions
Juventus datang dengan tekanan besar. Duduk di posisi keempat dengan keunggulan satu poin atas Roma dan dua atas Lazio, kemenangan akan memastikan tempat di Liga Champions musim depan. Jika gagal meraih poin penuh, nasib mereka tergantung hasil pertandingan Roma vs Torino dan Lazio vs Lecce.
Meski performa tandang di bawah Igor Tudor belum memuaskan (3 imbang, 1 kalah), Juventus punya modal positif. Dalam laga terakhir, mereka menaklukkan Udinese 2-0 lewat kontribusi besar Kenan Yildiz, yang kini mencatatkan enam gol dan empat assist di Serie A.
Statistik menunjukkan, Juventus meraih rata-rata 2,1 poin per laga saat Yildiz bermain sebagai starter, berbanding 1,0 saat ia tidak bermain sejak awal.
Dusan Vlahovic, yang baru saja mengakhiri puasa gol tujuh laga, kembali menjadi tumpuan. Namun, masa depannya — seperti juga pelatih Igor Tudor — masih belum pasti. Laga ini bisa menjadi momen perpisahan.
Head-to-Head: Juventus Dominan
Venezia hanya menang sekali dalam 20 pertemuan terakhir di Serie A melawan Juventus (1 menang, 3 imbang, 16 kalah). Dalam enam kunjungan terakhir Juve ke kandang Venezia, tim tamu meraih empat kemenangan dan dua hasil imbang.
Namun, pertemuan terakhir kedua tim di bulan Desember 2024 berakhir imbang 2-2, dengan Vlahovic mencetak gol penyeimbang dramatis. Kini, Juventus harus menghindari hasil imbang lainnya jika ingin menghindari kejaran Roma dan Lazio.
Prediksi Susunan Pemain
- Venezia (3-5-2) – Radu; Marcandalli, Schingtienne, Cande; Zerbin, Perez, Nicolussi Caviglia, Busio, Ellertsson; Yeboah, Gytkjaer
- Juventus (3-4-2-1) – Di Gregorio; Costa, Kelly, Savona; Gonzalez, Locatelli, Thuram, Cambiaso; Conceicao, Yildiz; Kolo Muani
Fakta Menarik
- Juventus menang dan mencatat clean sheet di dua musim terakhir pada laga pekan terakhir Serie A.
- Igor Tudor belum pernah menang dalam empat laga tandang Serie A sejak jadi pelatih interim Juve.
- Venezia belum pernah mencatat dua kemenangan kandang beruntun di Serie A sejak tahun 2000.
- Kenan Yildiz menjadi pemain termuda yang mencatatkan 10 kontribusi gol musim ini.
Pertandingan ini bukan sekadar laga biasa. Bagi Venezia, ini tentang bertahan hidup. Bagi Juventus, ini tentang menyelamatkan musim yang penuh turbulensi. Segalanya akan ditentukan dalam 90 menit di kota kanal, dan tidak ada ruang untuk kesalahan. (wid/ted)