1 day ago
10
Atlanta (pilar.id) – LAFC memulai petualangannya di FIFA Club World Cup 2025 dengan menghadapi raksasa Inggris, Chelsea FC, pada laga pembuka Grup D yang digelar di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, Senin (16/6) waktu setempat.
Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian bagi LAFC, klub Major League Soccer (MLS) yang baru berdiri pada 2018, melawan klub elite dengan sejarah panjang seperti Chelsea.
Dalam grup yang dihuni juga oleh Espérance de Tunis (Tunisia) dan CR Flamengo (Brasil), hanya dua tim teratas yang akan melaju ke babak 16 besar.
LAFC, Pendatang Baru dengan Ambisi Besar
Sejak mengalahkan Club América 2-1 pada laga play-in di Los Angeles, LAFC tampil tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi (5 menang, 5 imbang). Penyerang andalan Denis Bouanga menjadi tumpuan serangan, mencetak 48 gol liga sejak awal musim 2023 – terbanyak di MLS.
Di bawah mistar gawang, Hugo Lloris, mantan kapten Tottenham Hotspur dan juara dunia bersama Prancis, menjadi figur kunci dengan lima clean sheet dalam 15 laga MLS musim ini.
“Melawan Chelsea jelas kami bukan favorit, tapi kami akan bermain dengan semangat dan kualitas terbaik. Kami ingin menunjukkan bahwa kami pantas berada di sini,” ujar John Thorrington, Co-President dan GM LAFC.
Chelsea Datang sebagai Juara Eropa
Chelsea tampil sebagai wakil UEFA setelah menjuarai Liga Champions 2021. Musim ini, tim asuhan Enzo Maresca menutup musim EPL dengan finis di peringkat keempat dan meraih trofi UEFA Conference League setelah mengalahkan Real Betis 4–1.
Pemain muda Cole Palmer menjadi sorotan dengan torehan 15 gol di semua kompetisi. Ia akan mengenakan nomor punggung 10 dalam turnamen ini, berbeda dari biasanya (nomor 20).
Nama lain yang patut diperhatikan adalah Enzo Fernández (14 assist musim lalu) dan bek tengah Levi Colwill, yang tampil solid sepanjang musim.
Chelsea juga membawa sejumlah rekrutan baru seperti Liam Delap, Mamadou Sarr, dan Dário Essugo untuk memperkuat skuad mereka di Amerika Serikat.
Olivier Giroud: Dari Chelsea ke LAFC
Pertandingan ini punya makna emosional bagi striker Olivier Giroud, yang kini memperkuat LAFC. Giroud merupakan top skorer Chelsea saat mereka menjuarai Liga Champions 2021.
“Chelsea akan selalu punya tempat spesial di hati saya. Saya bangga bisa kembali bertemu mereka, meski kini saya di sisi berbeda,” kata Giroud.
Faktor Penentu: Strategi vs Finansial
LAFC bisa menang jika mereka mampu bertahan rapat, membatasi peluang Chelsea, dan melancarkan serangan balik cepat. Statistik menunjukkan LAFC menempati peringkat keempat dalam xGA (expected goals allowed) di MLS – pertanda lini belakang yang disiplin.
Chelsea bisa menang jika para pemain mahal mereka menunjukkan kualitas di atas lapangan. Kehadiran pemain anyar seperti Delap bisa jadi penentu, dengan ekspektasi tinggi menyertai banderol mahalnya.
Laga Penuh Sejarah di Atlanta
Mercedes-Benz Stadium bukan tempat asing bagi kedua tim. Chelsea pernah bermain di stadion ini dalam dua tur pramusim terakhir. Sementara LAFC punya rekor 1 menang dan 2 kalah di stadion ini, terakhir menang 1-0 atas Atlanta United pada 2024.
Stadion akan menggunakan rumput alami untuk pertandingan ini, menggantikan permukaan turf biasa yang digunakan dalam laga MLS.
Jadwal Grup D LAFC di FIFA Club World Cup 2025
- vs Chelsea FC (Inggris): 16 Juni 2025 – Atlanta
- vs ES Tunis (Tunisia): 20 Juni 2025
- vs CR Flamengo (Brasil): 24 Juni 2025
Pertarungan antara LAFC dan Chelsea bukan sekadar laga pembuka, tetapi simbol bentrokan dua dunia dalam sepak bola – satu tim mapan dengan kekuatan finansial dan sejarah, dan satu lagi tim muda penuh semangat yang ingin mengukir sejarah baru. Akankah kejutan terjadi di Atlanta? (mad/ted)
