
Banyuwangi (pilar.id) — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa ratusan nasabah dan pendamping program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) di Ruang Terbuka Hijau Maron, Banyuwangi, Senin (23/6).
Kunjungan ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap penguatan UMKM perempuan dan peningkatan inklusi keuangan.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa program PNM Mekaar terbukti efektif memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat kecil yang selama ini tidak bisa mengakses layanan perbankan konvensional karena tidak memiliki agunan.
“Melalui program PNM, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki usaha kini bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Khofifah.
Tak hanya soal pembiayaan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) juga aktif memberikan pelatihan literasi keuangan, pembukuan sederhana, literasi digital, hingga fasilitasi pameran produk kepada para nasabah.
“PNM hadir tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga sosial dan intelektual. Tujuannya agar para ibu nasabah menjadi cerdas, kreatif, dan produktif,” tambahnya.
Efektif Tekan Kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur
Menurut Khofifah, salah satu dampak nyata program ini adalah menurunnya angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Pada 2020, angka kemiskinan ekstrem tercatat sebesar 4,4%, dan menurun menjadi 0,66% pada September 2024 menurut data BPS yang dirilis Maret 2025.
“Saya optimis, dengan dukungan program PNM Mekaar, target kemiskinan ekstrem nol persen di Jatim pada September 2025 bisa tercapai,” katanya.
Saat ini, PT PNM telah melayani 15,8 juta nasabah secara nasional, dengan 2,4 juta di Jawa Timur dan 139 ribu di Banyuwangi. Sebagai lembaga yang terdaftar di OJK dan tergabung dalam holding ultra mikro bersama BRI dan Pegadaian, PT PNM menjadi ujung tombak inklusi keuangan nasional.
Gibran Dorong Produk UMKM Naik Kelas
Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran mengunjungi booth pameran UMKM binaan PNM dan berdialog dengan beberapa pelaku usaha. Ia memuji kemasan produk yang rapi, sertifikasi halal yang tercantum, dan penggunaan label kadaluarsa yang lengkap.
“Packaging-nya bagus, ada tanggal kadaluarsa dan label halal. Tinggal ditambahkan akun media sosial untuk memperluas jangkauan pasar,” ujar Gibran.
Gibran juga mengapresiasi tingkat kredit macet nasabah PNM Banyuwangi yang hanya 1,3%. Menurutnya, ini menjadi indikator penting bahwa para nasabah tertib, punya potensi naik kelas, dan mampu memperluas usahanya.
“Kalau produksi keripik pisang sebelumnya 500 per minggu, sekarang harus bisa naik jadi 500 per hari. Marketing harus pakai media sosial secara aktif,” pesannya.
Wapres Gibran juga menitipkan kepada kepala daerah dan seluruh pemangku kepentingan agar terus mendampingi pelaku UMKM agar naik kelas dan tidak berhenti di skala lokal.
“Saya minta seluruh kepala daerah dari lintas sektor ikut mendampingi para nasabah dan pelaku UMKM di setiap kesempatan,” tegasnya.
Nasabah Siap Ekspor Produk Anyaman
Salah satu nasabah PNM, Afifah, yang memproduksi tas anyaman tangan, menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Khofifah atas perhatian dan dukungan pemerintah daerah. Ia berencana memperluas pasar produknya ke luar negeri setelah sukses menjangkau pasar domestik seperti Bali, Lampung, dan Sumatera.
“Ke depan kami ingin ekspor agar bisa go internasional dan ikut menyumbang devisa,” kata Afifah.
Gubernur Khofifah menyambut baik niat tersebut dan menyatakan kesiapan pemerintah membantu proses ekspor melalui jalur legal dan pendampingan terpadu. (rio/ted)